Lebih Dewasa

Aku bahagia meski kemaren sempat menguras air mataku untuk menumpahkan segala kekesalan dalam hatiku. Yah, memang kudrat wanita jika ia menangis menjadi sebagai penyalur aspirasinya karena wanita diciptakan dengan 9 hati dan 1 kepala. Artinya Tuhan menciptakan wanita dengan perasaan yg sangat peka.

Jika dulu, saya kerap menyelesaikan masalah dengan muka merah dan marah-marah enggak jelas. Tapi, alhamdulillah sekarang saya punya inovasi baru. Hehe :D Seperti teknologi aja. Jika dulu, dengan pemikiran yang sangat cepat, temperatur tubuh saya turun seketika. Makin lama makin naik sedangkan nafsu dihati seperti granat yang siap meledak. Tapi sekarang, saya butuh waktu lama untuk berpikir apakah saya akan marah atau tidak.

Dulu, minta maaf duluan adalah hal yang menjatuhkan harga diri kita sendiri. Jika kedua belah pihak saliang enggan mengalah, maka sampai kiamat pun mereka enggak pernah damai. Gitu juga saya, dulu susahnya saya ucapin kata maaf. Kalau sekarang, kata maaf saya jadikan saja sebagai kebiasaan. Karena saya tahu, Tuhan itu suka dengan maaf-memaafkan. Berusaha lebih gentle, saya minta maaf walaupun saya tidak salah apalagi salah.

Perubahan seperti ini saya rasa jauh lebih indah dibandingankan dengan perubahan rambut sesudah di bonding. Hehe :D
Setidaknya, saya menjadi lebih dewasa :)

Puisi - Dirimu


Dirimu



Kau genggam serpihan-serpihan hatiku
dan kau rekatkan kembali dengan kekuatan kasihmu...
Kau sentuh relung jiwaku yang hampa
dan kau isi kembali dengan keindahan cintamu...
Kau telah padamkan bara api kehancuranku
dengan kesejukkan embun nuranimu...
Hanya dirimu yang mampu lakukan itu

Kini
Tuhan jawab semua tanyaku
Ia ciptakan hati agar aku rasakan ketulusanmu
Ia hadirkan rasa agar aku buka mata hatiku
Ia hidupkan bara cinta agar aku tak berhenti mencari sosokmu
dalam kegelapan...

dan yang kutemukan hanya dirimu...